Our Life is just time to prepare


Sejenak ku terhenyak, berfikir dan terdiam. Aku baca blog Raditya Dika (http://radityadika.com/after-the-funeral/). Gak menyangka sebuah topik dapat membuat seseorang yang selalu bahagia, kocak bisa terdiam menatap kehidupan dengan sangat serius. Ya, dia bicara tentang kematian. Terkadang kita perlu di sadarkan dengan suatu pukulan kecil yang berpengaruh besar terhadap kehidupan kita, kematian orang lain yang kita sayangi adalah salah satunya. Di dunia, ini selama kita hidup mungkin sudah tak terhitung berapa kali kita mendengar dan melihat berita-berita tentang kematian orang lain. Tetapi merasakan sendiri rasanya kehilangan orang yang kita cintai dan dekat dengan kita tidak sampai sebanyak itu bukan?. Dunia memang diciptakan sedemikian kompleksnya oleh Allah swt. Sehingga tak satupun dapat mengelak untuk menikmati segala keindahan, kebahagiaan dan segala fasilitas yang ada di dalamnya. Banyak orang bilang “Life is Good” sehingga kita sebagai manusia harus menikmati seindah mungkin hidup karena hidup hanya sebentar. Banyak juga mereka yang berkata kalau hidup ini harus diisi dengan senang-senang dan santai, let it flow. Lantas kalau mereka bilang hidup ini indah sehingga harus diisi dengan berbagai kegiatan senang-senang dan biarkan semuanya mengalir begitu saja Apa yang seharusnya kita lakukan ketika kematian datang?. Bukankah berita kematian itu datangnya tak di duga-duga?, bukankah suatu saat nanti kita pasti akan mengalami hal yang sama?, lantas dalam keadaan apakah semestinya kita ketika kematian itu menjemput? Dan apa artinya kehidupan kalau pada akhirnya kita semua harus mati?.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di dunia ini masih banyak orang yang mempertanyakan tentang Untuk apa saya hidup? Siapa saya sebenarnya? Ingin menjadi apa saya sesungguhnya?. Bukankah itu yang sering kalian pikirkan?.

Well, ketika kita menulis sesuatu bukankah kita punya maksud dan tujuan tertentu yang dapat di rasakan oleh pembacanya?. Begitu pula Allah swt. menciptakan kita manusia dengan maksud dan tujuan tertentu. Suatu ketika malaikat bertanya “ Ya Allah untuk apa kau ciptakan manusia yang hanya akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah?” dan Allah menjawab “Aku Maha Mengetahui segala sesuatu”. Tidak hanya sampai disitu Allah swt juga memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam dan bersujudlah mereka semua kecuali Iblis. Bukankah kita adalah anak cucu Adam? Lantas sebegitu specialnya kita di mata Allah sehingga para malaikat pun diperintahkan untuk bersujud kepada manusia.

Kita sering lupa, lupa bahwa pada saat kita terbangun dari tidur semua itu bukan kebetulan. Allah yang Maha Menggenggam Jiwa telah mengizinkan kita untuk hidup. Ingatkah kau bahwa di saat itupun jantung kita bergerak, nadi kita berdenyut, aliran darah mengalir, fungsi otak bekerja, udara masuk ke dalam paru-paru, bekerjalah semua fungsi tubuh dan itu semua sama sekali bukan atas perintah kita. Lantas kalau bukan perintah kita, lalu siapa lagi yang menggerakkan dan mengizinkan semua pergerakan itu selain Allah swt. Tuhan Pencipta Langit dan Bumi?.

Kita sering larut dalam kebahagiaan dunia dan lupa bahwa mata yang kita gunakan untuk melihat itu, lidah yang kita gunakan untuk berbicara itu, tangan dan kaki yang kita gunakan untuk senang-senang itu adalah milik Allah swt. yang pada saatnya nanti harus kita kembalikan kepada pemilikNya. Layaknya sebuah buku yang kita pinjamkan kepada orang lain dengan maksud berbagi informasi yang ada di dalamnya dan dengan harapan dijaganya buku itu sebaik-baiknya. Lalu apa yang kau rasakan ketika buku itu kau minta kembali dan pada saat itu keadaannya sudah robek disana-sini, rusak tak bermakna lagi?.

Selama ini mata yang di titipkan Allah swt digunakan untuk hal-hal yang nyata-nyata tidak baik, lidah titipan Allah digunakan untuk menyakiti perasaan orang lain, menceritakan keburukan orang lain, kaki titipan Allah kita gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat yang belum tentu Allah ridhoi, tangan titipan Allah di gunakan untuk hal-hal yang tidak sepantasnya. Lalu kira-kira ketika Allah memanggil kita kembali Apa yang akan kamu katakan? Akankah Allah merasa senang barang titipan milikNya dirusak olehmu, oleh dirimu yang selama hidupmu dihabiskan untuk senang-senang?

So, bukankah sudah sepantasnya kita melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi laranganNya. Tidakkah Allah perintahkan kita untuk berbuat baik, bersabar dan medirikan Shalat karena sesungguhnya Shalat itu menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan mungkar. Bukankah begitu Ar-Rahmaan Ar-Rahiimnya( Maha Pengasih danMaha Penyayang) Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu yang baik. Bukan hanya memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik tetapi Allah pun menjanjikan surga sebagai balasan atas apa yang kita kerjakan. Allah perintahkan untuk berbuat kebaikan di atas bumi ini, Allah perintahkan untuk senantiasa bersujud kepadaNya, Allah perintahkan untuk senantiasa memohon pertolongan kepadaNya, Allah perintahkan untuk jangan menyakiti oranglain, Allah perintahkan untuk senantiasa berbagi dan peduli, Allah perintahkan untuk taati Allah dan Rasulnya,membaca Al-Quran dan Hadist sehingga jelas bagimu petunujuk-petunjuk yang benar. Allah perintahkan kita untuk mencari ilmu karna Allah Al-Ilm ( Yang Maha Berilmu) ingin mencurahkan cintaNya melalui ilmu-ilmu yang kau pelajari sehingga tidakkah kau menjadi seseorang yang beruntung dan berbahagia ketika kau pergi ke sekolah hanya karena Allah ?. Bukankah ini jawaban atas pertanyaanmu Untuk apa saya hidup? Siapa saya sebenarnya? Ingin menjadi apa saya sesungguhnya?. Kau di hidupkan Allah, diciptakanNya untuk mengabdi kepada Allah karena sesungguhnya manusia adalah khalifah di muka bumi yang dapat memberikan manfaat di muka bumi ini. Kita dipercaya oleh Allah untuk menjadi wakilNya, menjadi orang yang senantiasa berbuat baik bukan karena orangtua, bukan karena ingin pujian dari oranglain tapi semata-mata hanya karena Allah, Tuhan yang sudah mencurahkan semua kasih sayangnya kepada kita walaupun sejujurnya kita sering lupa bersyukur.

Jika kau seorang pelajar maka belajarlah di sekolah- sekolah, di kampus-kampus karena Allah dan jadilah wakil Allah yang dengan ilmu yang kau pelajari tersebut bisa mendatangkan kebaikan bagi orang lain dan bagi negeri kita Indonesia ini. Jadilah insan yang jujur karena Allah sehingga dengan kejujuranmu maka tidak ada lagi koruptor di Indonesia. Jadilah wakil Allah yang disiplin sehingga meningkatlah harkat dan martabat bangsa Indonesia ini karenanya.

Bukankah kau ingin negeri tempatmu di besarkan ini menjadi bangsa yang besar, yang dipandang dan di hormati oleh negara yang lain? Bukankah Dialah Allah Al-Aziz (Yang Maha Besar) itu? Bukankah kau telah dipercaya Allah Al-Aziz untuk menjadi wakilnya? Lantas bukankah dirimu sendiri yang bisa membawa impianmu untuk menjadikan Indonesia ini negeri yang aman dan damai yang di hormati oleh negara lain dan menjadi negeri yang hebat karena semata-mata hanya kepada Allah lah dirimu mengabdi? Dan lihatlah kedalam dirimu, sesungguhnya telah Allah titipkan kekuatan yang besar untuk kau keluarkan di jalanNya. Jadi sesungguhnya Bangsa yang besar, Negeri yang damai dan di hormati oleh negara lain, Negeri yang memiliki kekuatan yang besar bukan lagi sebuah impian. Sekarang hanya tinggal kau yang mengeluarkan kekuatan yang telah Allah titipkan tersebut bersama dengan wakil Allah di Negeri ini untuk bangkit dan bertakbir. Tunjukkan kepada dunia siapakah sebenarnya yang memiliki kekuatan, mereka yang tidak mengenal Tuhan atau Allah Al-Aziz? Mereka yang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang di dunia fana atau kau wakilnya Allah Sang Pemilik Langit dan Bumi?

Dan ketika sudah kau ketahui Untuk apa saya hidup? Siapa saya sebenarnya? Ingin menjadi apa saya sesungguhnya? dan sudah kau laksanakan apa yang di perintahkan oleh Allah dan sudah kau jauhi laranganNya. Pada saat itu kau sudah siap untuk menjemput panggilan kematian itu kapan saja. Karena sesungguhnya kematian itu adalah dekat. Mungkin kau mengira umurmu masih muda, kesempatanmu masih banyak tapi tidakkah kau ingat bencana tsunami, tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, angin putting beliung yang sudah merenggut nyawa puluhan bahkan jutaan orang tidak mengenal tua ataupun muda, laki-laki ataupun perempuan, ayah , ibu, saudara, sahabat.

Berusahalah kamu semaksimal mungkin karena tak ada yang tak mungkin bisa kau lakukan selama kau masih melakukannya karena Allah swt. karena sesungguhnya dirimu adalah milik Allah dan Allah pun telah mencurahkan kasih sayangNya untukmu, untuk menemani hidupmu di dunia ini sebagai wakilNya dan untuk kebahagianmu di kehidupan yang nyata kelak di akhirat di tempat yang tak terbesit keindahannya di pikiranmu, tempat yang dijanjikan oleh Yang Maha Menepati Janji, di surgaNya Tuhan yang menciptakan Dirimu yang menciptakan Langit dan Bumi beserta seluruh isinya.Amiin.

* Demi Allah kutulis tulisan ini dengan menyebut nama Allah yang dengan izinNya pulalah tulisan ini ada dan di baca olehmu. Dan sebagai teguran Maha Dahsyat dari Allah untuk wakil-wakiNya yang Allah sangat cintai dan untuk bangkitnya negeri kita Indonesia tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...