Mah.. biarkanlah aku

Waktu hampir larut malam,
Aku baru bisa sampai dirumah
Ntah kenapa mamaku belum tidur dan masih ada diluar kamar
Dalam keadaan lelah aku masih menyempatkan diri duduk disana, bersamanya

Satu pertanyaan keluar dari mulutnya

"Kapan spp sekolah dibayar? gak enak udah nunggak berapa bulan"
"Ndaa, Kamu bisa gak mikirin gimana caranya supaya kamu dapat kerjaan tetap? pemasukan tetap"
"Supaya kamu punya keamanan di masa depan"

Kebayang gak?
Pertanyaan seperti itu masih muncul ditengah malam
Dimana aku baru pulang

Aku.... udah mengorbankan 24 jam dari 7 hariku di luar rumah
Semua dikerjain
Dari yang menghasilkan duit sampai yang enggak sama sekali
Dari yang cuma bikin orang bahagia sampai nyelesaikan masalah orang yang lebih tua
Dari mengatur omset sampai sekedar membagi ilmu

Semua waktu dikorbankan
Sampai harus mengatur jadwal ketat supaya tau free diri sendiri
Menyelipkan kesempatan supaya bisa ada dirumah
Dinyinyirin anak kenapa pergi lagi
Menyempatkan mendidik anak langsung
Ngajarin dia agama, ngasih hak dia bahkan cuma untuk nyempetin diri bisa ketawa bareng dia

Di satu sisi aku harus memenuhi kebutuhan fisikku
Harus makan harus tidur
Aku harus menyelesaikan studi S2 ku yang notabene masih dibayarkan orangtuaku sendiri
Menyelesaikan semua tugas-tugasnya
Mencoba dengan serius mencuri semua ilmu yang bisa aku dapatkan
Disaat oranglain sibuk main hp dan tidak mendengarkan


Mau tau jawabanku atas pertanyaan-pertanyaan Mamah apa?

Aku cuma bisa jawab
"Mah biarlah Allah yang mengamankan rezekiku. Burung tidak perlu jadi pns tapi dia tetap bisa mendapatkan makan dan minum."

Sudah sampai disitu.
Cuma itu yang sanggup aku jawab
dan cuma itu yang bisa aku jawab

Aku memang tidak aman
Aku memang Orangtua tunggal
Jadi Ibu jadi Ayah
Itupun aku masih merasa jadi orangtua paling buruk seantero jagad raya
Karena apa? Karena aku tidak dirumah 24 jam menjalankan semua hak anak dan tanggung jawab orangtua
Ada kalanya mamaku menyalahkan aku atas semua capek nya dia seharian
Menuntut ini itu yang menambah yakin, aku bukan hanya orangtua yang buruk tapi anak yang buruk bagi orangtua


Dulu .... dulu sekali
Pertanyaan seperti ini sering kali muncul
Dulu... dulu sekali
Mendengar pertanyaan seperti ini membuatku pengen berlari
Pengen mati
Atau sekedar berteriak, meraung mempertanyakan Allah apa lagi yang harus aku kerjaan
Atau sekedar berharap ada keajaiban yang bisa membuat mamaku paham
Atau berbagai cara lain yang mungkin bisa membuat aku bertahan

Tapi itu dulu,
Tiap saat pertanyaan itu bisa datang
Aku sudah ditempa dengan matang


Inilah aku dengan segala usahaku
Orangtuaku gak pernah salah
Dia khawatir dengan keadaan anaknya
Dia khawatir dengan keamanan anaknya
Dia khawatir dengan masa depan anaknya
Satu-satunya


Andai mama bisa tau
Andai bisa dengar ini langsung

Ma... biarkanlah aku
Biarlah Allah yang mengurus hidup dan matiku
Sering aku berfikir disetiap perjalananku di luar rumah
Aku akan mati syahid disitu

Panas hujan aku terjang
Dalam basah kuyup aku terus berkata "Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”
Karena hujan tak berhak dicerca dan dicaci
Aku cuma yakin ada alasan Allah kalau sampai sekarang belum ada atap yang menaungi dari dinginnya hujan

Ma..
Menafkahimu adalah kewajibanku
Semua yang masuk kedalam rumahmu harus aku pastikan dari sumber yang halal
Ma...
Kelak aku akan dimintai pertanggung jawaban atas anakku
Apa yang dimakannya, dengan apa aku membentuknya, apa yang dia pelajari, semuanya

Ma...
Aku mau jadi makhluk yang bermanfaat
Aku butuh membantu orang lain sekecil apapun bentuk materi yang aku dapat
Dari sejenis harta berupa uang walaupun cuma sekedar menanamkan senyum di hati seseorang

Ma...
Aku perlu belajar
Imanku akan merosot tajam tanpa asahan-asahan majelis-majelis ilmu
Bahkan sampai harus merelakan banyak waktu
Termasuk waktumu


Ma...
Waktu kecil saat tidak paham apa-apa
Aku yakin penyebab kebahagiaan, harta yang melimpah, kenyamanan-kenyamanan itu sumbernya dari Papah
Dari umur 10 tahun sampai detik ini mah aku masih bisa hidup dan bahagia dengan caraku sendiri
Ma.. bukan mah ,bukan Papah sumber keamanan, sumber kebahagiaan masa depan

Ma...
Jangan pertanyakan Allah sampai kapan aku tidak aman
Aku aman mah percayalah
Allah sayang sama aku, itu kenapa aku bisa berjalan mengejar ilmu
Allah sayang sama aku, itu kenapa aku bisa membantu orang lain ini dan itu
Allah sayang sama aku, itu kenapa aku bisa membagi ilmuku
Allah sayang sama aku
Allah tau rezeki ku
Allah tau keamananku

Kalau pun sampai habis umurku
Syahid sudah jadi cita-citaku
Biarkan aku mati dalam keadaan membela keluargaku
Biarkan aku mati dalam keadaan memenuhi nafkah dan tanggung jawabku
Biarkan aku mati dalam lelah dan peluhku
Biarkan aku mati dalam perjalanan menuju agamaku
Biarkan aku mati karena melindungi mu Mah....

Aku dan masa depanku akan terus aman
Aku yakin Allah bersamaku
Kasih sayangNya, ilmuNya... semua yang patut aku syukuri telah diberikanNya


Tenanglah Ma...
Biarkanlah aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...