God doesn't allow me to fell in love






God doesn't allow me to fell in love

Wew, judul postingan kali ini agak-agak frontal sepertinya. Aku bukan nabi yang tiba-tiba di kasih tau sama tuhan begitu, well let me tell you this biar kalian tau kenapa judul postingan kali ini begitu.

I was in love with my best friend, sahabat dari SMP sebenernya lebih ke adoring him too much sampai akhirnya ngobrol and temenan. Ntah dia tau apa engga kalau aku naksir dia dari dulu atau mungkin dia udah biasa di taksir orang. Sampai akhirnya SMA kita pacaran terus putus karena kebodohan. Aku bodoh sih atau emang kita yang terlalu kekanak-kanakan. Yang aku tau setelah putus kita sahabat, ya sahabat bagi dia tapi bagi aku, aku sahabat yang masih berharap kita balikan, aku sahabat karena ga siap jauh dari dia ga siap kehilangan dia. Ternyata bersahabat sama seseorang yang kita sayang banget itu jauh lebih perih sakitnya. Kita kudu tersenyum saat dia nemuin seseorang yang lebih penting daripada kita. Kita harus terima saat posisi kita itu sudah bukan siapa-siapa lagi walaupun kita yang tau banget luar ma dalemnya dia, kita yang paling ngerti siapa dia di banding orang itu. Tapi yang lebih menyakitkan lagi kita satu-satunya orang yang ada di saat dia jatuh dalam kesedihan. Itu terus terjadi sampai mungkin 3 tahun. Bayangkan 3 tahun dalam pengharapan semu cuma gara2 aku gak siap kehilangan. Endingnya kita berantem sebagai sahabat, berantem karena kita udah mulai ngomong yang engga2 tentang satu sama lain. Kita mulai bersikap emosi yang kekanak2an. Tapi siapa sangka ternyata itu yang bikin aku berhenti, berhenti dan nyadar kalau semua ini omong kosong. Dia memang kenangan yang gak bisa di hapus gitu aja, tapi Life must go on, aku tinggalkan semua itu di belakang biarin jadi cerita dan kebodohan yang aku tertawakan nantinya. Akhirnya aku berhenti melakukan semua yang aku lakuin selama ini ke dia. Sampai akhirnya sesuatu bikin kita ketemu lagi, agak kaget ternyata semuanya udah berubah. Kita sahabatan lagi, kali ini jadi sahabat yang bener-bener sahabat. Dia sahabat aku yang aku kenal dari SMP, gak ada lagi yang perlu diingat dari kebodohan masa-masa itu, kita saling support.


Dari situ aku belajar mau berapa lama kita berjuang untuk seseorang kalau dia memang pengen pergi ya biarkan dia pergi. Semua yang kita lakuin selama ini mungkin percuma, tapi pasti ada hikmah di balik semua itu. Aku jadi punya sahabat yang tau gimana and siapa aku. Life is totally good right?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...